Dr. Mahbubi Ali, PhD, Merupakan salah satu Alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Ia terlahir dari pasangan KH. Abdul Muhaimin dan Nyai Muzayyinah, yang merupakan Majelis Keluarga Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Taposan, Palengaan Daya, Pamekasan.
Semasa berada di PPMU Panyeppen, ia mengawali menjadi santri dan belajar di jenjang pendidikan diniyah ibtida'iyah tepatnya di kelas enam, dan juga melanjutkan pendidikan formalnya di SMP Al-Miftah Panyeppen pada tahun 1996.
Setelah kurun waktu 3.5 tahun belajar di PPMU Panyeppen, ia melanjutkan pendidikanya ke salah satu pondok pesantren besar yang ada di luar Madura, tepatnya PP. Sidogiri Pasuruan, Jawa Timur.
Mahbubi sapaan akrabnya pada masa menjadi santri di PPMU Panyeppen sangat semangat dan aktif dalam mengikuti setiap kegiatan dan organisasi pesantren. Ini terbukti dengan menjadi pengurus salah satu organisasi santri terbesar di PPMU Panyeppen yaitu Himpunan Murid Madrasah (HIMMAH), dan Pengurus Perpustakaan santri Al-Badar PPMU Panyeppen.
Saat berada di PP. Sidogiri, beliau menjadi sekertaris redaksi Majalah IJTIHAD pada 2003-2004, dan menjadi instruktur Kursus Bahasa Arab di Institute of Foreign Languanges (LPBA) di PP. Sidogiri pada 2003-2005, sekaligus juga menjadi salah satu redaktor di Buletin Sidogiri pada 2005.
Baca Juga : Saiful Bari : Alumni Panyepen Yang Sukses Jadi Pengusaha dan Keliling Dunia
STEI Tazkia Bogor Menjadi tempat beliau melanjutkan studi dengan mengambil jurusan manajemen keuaangan Syariab pada 2005-2009, dan Melanjutkan Studi setingat magister di International Center For Education in Islamic Financed (INCEIF) Malaysia pada 2010-2011. Sementara gelar Doktoral beliau di tempuh di Institute of Islamic Banking and Finance, IIUM Malaysia pada 2012-2017.
Dengan latar belakang pendidikan beliau dan keilmuan yang mempuni itu, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Pengawas Keuangan Syariah di salah satu bank Syariah di Malaysia. Saat ini, ia menjabat kepala unit ekonomi, keuangan, wakaf dan zakat di International Institute of Advanced Islamic Studies (IAIS) Malaysia. Mahbubi juga menjadi dosen di berbagai universitas di indonesia dan Malaysia, seperti Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Gajah Mada, INCEIF, dan beberapa kampus lainya dalam jenjang Sarjana, Magister, maupun Doktor.
Selain itu mahbubi juga aktif dalam kegiatan ilmiah diberbagai aspek. Hal itu ia lakukan sebagai wujud pengembangan keilmuanya. Ia juga pernah menjadi peneliti di International Shariah Research Academy for Islamic Finance (ISRA), sebuah lembaga penelitian yang didirikan oleh Bank Negara Malaysia. Selama menjadi peneliti, ia banyak sekali berkontribusi dalam publikasi hasil penelitian berupa jurnal dan artikel ilmiah, terutama Penyusunan Standar Syariah BNM.
Keimuan yang sangat luas dan mendalam dalam bidang ekonomi Islam menjadikan beliau masuk dalam daftar penasihat Syariah yang mendapat kewenangan untuk memberikan jasa pengawasan Syariah di pasar modal. Ia juga dipercaya menjadi anggota Komite Peninjau Kurikulum (CRC), AAOIFI Bahrain sampai hari ini.
Pada tahun 2012-2013, beliau ditunjuk menjadi Konsultan Utama untuk Pasar Indonesia pada Proyek Ekspansi Bisnis Bank Islam Affin. Sedangkan pada tahun 2020 beliau menjadi pengawas syariah untuk mengembangkan anjak piutang syariah pertama berbasis digital untuk M24 Tawreeq Sdn Bhd.
Dengan berbagai capaian yang pernah ia dapatkan dalam berbagai hal, ia selalu memotivasi dan berpesan agar kesuksesan itu dapat di capai dengan determinasi, kesungguhan tingkat tinggi dan bersungguh-sungguh menggapai cita-cita dan kemauan yang tinggi, serta harus diiringin usaha dan doa yang kuat. “MAN JADDA WAJADA” Salah satu prinsip yang beliau sampaikan kepada santri di PPMU Panyeppen.
“Jangan pernah merasa minder menjadi santri. Karena kalau kita memiliki semangat yang sama dengan orang-orang yang sukses maka kita juga akan ikut sukses dan insyaallah santri Panyeppen bisa berkiprah di mana pun.” Pesan beliau untuk para santri.
Baca Juga : Basori Alwi Santri Panyeppen Peraih Beasiswa Kader Ulama' Internasional Masjid Istiqlal Jakarta
Penulis : Nasrul Uye
Editor : Zainal Arifin
0 Comments